Selasa, 30 November 2010

bentuk pengorganisasian dan departementalisasi

pengorganisasian
Macam/Jenis Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi / Departementalisasi Perusahaan Bisnis
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.
Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan departementalization atau departementalisasi.
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :
1. Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.
2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

Contoh Bagan Organisasi
Recommend a new diagram software similar to Visio, Support flowcharts , organizational charts , business charts , business forms , floor plans , directional map and network diagrams . Merekomendasikan perangkat lunak diagram baru yang mirip dengan Visio, Dukungan diagram alur , bagan organisasi , grafik bisnis , formulir bisnis , rencana lantai , arah peta dan diagram jaringan . Easy-to-use drawing tools, many pre-drawn flowchart templates, more than 5000 symbols and examples, create flowcharts and business diagrams with minimum time loss. Mudah-ke-menggunakan alat gambar, flowchart pra-ditarik banyak template, lebih dari 5000 simbol dan contoh, membuat diagram alur dan diagram bisnis dengan kerugian waktu minimum.
Seeking a solution for maximizing the efficiencies throughout the organizational structure? How to make an organizational chart ? How indeed does one go about it, without seeing and example of organizational charts ? Mencari solusi untuk memaksimalkan efisiensi seluruh struktur organisasi? Cara membuat bagan organisasi? Bagaimana memang melakukan satu pergi tentang itu, tanpa melihat dan contoh bagan organisasi? Not likely unless one has a good example of an organization chart . Tidak mungkin kecuali salah satu memiliki contoh yang baik dari sebuah struktur organisasi.
With Edraw Organizational Chart , you can create clear and comprehensive organizational charts with no prior experience. Dengan Edraw Struktur Organisasi , Anda dapat membuat bagan organisasi yang komprehensif dan jelas tanpa pengalaman sebelumnya. As you can see by studying the examples of organizational chart below, these types of charts are the ideal way to illustrate the inner structure and hierarchy of a business or any other type of organization. Seperti yang Anda lihat dengan mempelajari contoh bagan organisasi di bawah ini, jenis grafik adalah cara ideal untuk menggambarkan struktur batin dan hirarki bisnis atau jenis organisasi.

S.W.O.T sebuah perusahaan

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Persaingan didunia bisnis saat ini semakin meningkat dengan ketat, barang dan jasa yang ada di pasaran bisa memiliki keseragaman antara produk yang satu dengan produk yang lain. Hal ini dapat terjadi karena suatu produk yang sukses di pasar akan segera diikuti oleh para pesaing dengan menghasilkan produk yang sejenis dengan produk yang sukses tersebut, maka perlu adanya peningkatan didalam strategi pemasaran perusahaan agar tetap eksis di pasaran.


Banyaknya keseragaman pada produk-produk yang terdapat di pasar, membuat para konsumen dihadapkan pada banyaknya pilihan terhadap produk yang diinginkan. Informasi yang konsumen dapatkan tentang penjelasan produk dalam kemasan tersebut tidak begitu membantu konsumen dalam menentukan keputusan dalam pembelian produk.
Karena banyaknya keseragaman produk dipasaran, konsumen cenderung lebih memilih produk yang lainnya. Produk yang memiliki perbedaan akan lebih menarik perhatian konsumen dan dapat membantu konsumen untuk mengambil keputusan pembelian produk dibandingkan dengan produk yang banyak beredar dipasaran untuk fungsi yang sama. Perbedaan produk yang berhasil dicapai oleh suatu perusahaan harus disertai dengan kualitas produk yang baik, karena produk yang berbeda dipasaran apabila tidak dibarengi dengan kualitas yang baik maka tidak akan dinikmati oleh konsumen.
Permasalahan manajemen dalam perusahaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Pemasaran yang dilakukan dengan strategi yang baik akan dapat menempatkan produk pada posisi yang tepat dan menguasai pasar. Pemasaran adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mengarahkan usahanya guna memuaskan konsumen dengan memperoleh keuntungan. Dan ini merupakan pemikiran baru dalam bisnis dan menggantikan cara berfikir yang mengarah pada produk.
Konsep pemasaran merupakan suatu strategi bahwa perusahaan akan mengubah cara-cara yang biasa dipakai dengan berorientasi pada pasar dan berusaha untuk menghasilkan apa yang diinginkan konsumen, perusahaan juga harus ingat pelayanan terhadap konsumen harus diperhatikan.
CV. Pusat pengolahan kelapa terpadu merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang kecantikan, kesehatan, kerajinan, dll. Dalam proses pembuatan produksinya perusahaan menggunakan bahan baku kelapa. Perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu mengutamakan citra perusahaan yang baik, berusaha menjadi perusahaan yang terkemuka dibidangnya. Penguasaan dalam pembuatan produk terus dipacu demi pertumbuhan dan pengembangan usahanya, perusahaan juga selalu memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan.
Karena produk CV. Pusat pengolahan kelapa terpadu masih baru di pasaran dan belum adanya strategi pemasaran yang tepat sehingga menyebabkan tingkat penjualan yang belum maksimal serta ketatnya persaingan-persaingan di industri dengan perusahaan-perusahaan lainnya, sehingga menuntut pihak perusahaan untuk dapat menentukan serta merencanakan strategi pemasaran yang baik bagi perusahaan.
Perusahaan juga harus dapat menyusun strategi-strategi pemasaran sebaik mungkin dengan cara memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada disamping itu perusahaan harus dapat juga mengantisipasi gerakan pesaing dan ancaman.
Penetapan strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap naik turunnya hasil penjualan perusahaan. Untuk dapat mencapai apa yang diinginkan oleh pihak perusahaan, perlu di perhatikan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Mengingat kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam kelangsungan kegiatan usahanya maka dengan latar belakang masalah diatas, penulis mengambil judul :
“ Penggunaan analisis SWOT dan analisis AHP untuk menentukan strategi pemasaran perusahaan”

tanggung jawab sosial manajer

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

1. Pandangan Klasik: Tanggung jawab sosial perusahaan hanyalah untuk memaksimalkan keuntungan.
Tokoh: Milton Friedman
 Tanggung jawab utama manajer adalah untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan pemegang saham selaku pemilik perusahaan.
 Melakukan perbuatan sosial hanya akan menambah biaya untuk menjalankan bisnis.
 Biaya tersebut harus ditransfer kepada:
- konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi, atau
- pemegang saham dalam bentuk deviden yang lebih rendah.
 Perusahaan dapat mengemban tanggung jawab sosial sepanjang masih dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk pemegang saham.

2. Pandangan Sosioekonomi: Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dalam bentuk mencetak laba (sebagai sebuah institusi ekonomi) tetapi juga melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (sebagai institusi sosial).

Which “masyarakat”?
 masyarakat yang telah mendukung produk/jasa perusahaan melalui hukum dan peraturan (= pemerintah).
 masyarakat yang telah mendukung dengan membeli produk/jasa perusahaan (= konsumen).

Argumen-argumen yang mendukung tanggung jawab sosial:
- Memenuhi ekspektasi publik
- Untuk mengamankan laba jangka panjang
- Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban etis.
- Untuk menciptakan kesan publik yang baik.
- Untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang pelik.
- Untuk mengurangi jumlah peraturan pemerintah yang perlu diberlakukan.
- Untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang dimiliki perusahaan.
- Untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang.
- Karena perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat dan program-program sosial.
- Untuk mengatasi masalah sosial sebelum masalah tersebut menjadi terlalu sulit dan mahal untuk diselesaikan.

Argumen-argumen yang menentang tanggung jawab sosial:
- Karena merupakan pelanggaran terhadap tujuan berupa maksimalisasi profit.
- Karena merupakan dilusi terhadap tujuan utama perusahaan yakni produktivitas ekonomis.
- Mahal.
- Kekuasaan yang dimiliki perusahaan akan terlalu besar jika perusahaan juga berusaha mencapai tujuan sosial.
- Kurangnya keahlian untuk mengatasi masalah sosial.
- Kurangnya akuntabilitas yang dimiliki perusahaan terhadap tindakan sosial.

Tingkatan Keterlibatan Sosial


Kewajiban Sosial (Social Obligation)
= kewajiban perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab ekonomi dan hukum.
 Perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan sosial jika tujuan sosial tersebut membantu tercapainya tujuan ekonomi.
 Sesuai dengan pandangan klasik mengenai tanggung jawab sosial.

Kepekaan Sosial (Social Responsiveness)
= Kapasitas suatu perusahaan dalam beradaptasi dengan kondisi masyarakat yang berubah.
 Perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan sosial yang sesuai dengan norma sosial yang berlaku.

Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
= Kewajiban perusahaan yang melampaui kewajiban yang ditetapkan oleh hukum dan ekonomi guna mencapai tujuan jangka panjang yang baik/berguna untuk masyarakat.
 Perusahaan bertindak sebagai agen moral yang yang melakukan tindakan sosial bukan karena tindakan tersebut sesuai dengan peraturan/hukum atau karena sesuai dengan tujuan ekonomi melainkan karena tindakan sosial tersebut adalah hal yang benar/etis untuk dilakukan.

Hubungan antara tanggung jawab sosial dengan performa keuangan:
- Berdasarkan hasil penelitian:
1. Dampak implementasi tanggung jawab sosial terhadap performa keuangan perusahaan baru dapat dirasakan dalam jangka panjang. Asosiasi yang terbentuk dalam jangka pendek tidak dianggap valid.
2. Hubungan yang positif antara tanggung jawab sosial dengan performa keuangan bukan berarti implementasi tanggung jawab sosial menyebabkan performa keuangan meningkat, karena bisa jadi performa keuangan yang meningkatlah yang menyebabkan perusahaan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial.
3. Jika kelemahan-kelemahan pada studi empiris diperbaiki, akan terlihat bahwa tanggung jawab sosial memiliki dampak yang netral terhadap kinerja keuangan perusahaan.
- Pada reksa dana yang menerapkan social screening (penggunaan kriteria sosial dalam menentukan pilihan investasi): Kinerja reksa dana tersebut mengungguli rata-rata pasar pada lima tahun terakhir.

Values-based Management
= pendekatan manajemen dimana hal yang dilakukan manajer adalah menetapkan nilai-nilai bersama (shared values) untuk kemudian disosialisasikan dan diterapkan ke seluruh level organisasi.

Nilai bersama akan mempengaruhi keputusan dan tindakan karyawan dalam bekerja, termasuk dalam hal pelaksanaan tanggung jawab maupun kepekaan sosial, karena nilai bersama merupakan salah satu faktor pembentuk kultur organisasi dan mempengaruhi bagaimana sebuah organisasi bekerja dan bagaimana perilaku karyawan.

Tujuan/manfaat dari nilai bersama:
1. Sebagai petunjuk bagi manajer dalam membuat keputusan dan tindakan.
2. Untuk membentuk perilaku karyawan dan mengkomunikasikan apa yang diharapkan organisasi dari karyawannya.
3. Untuk mempengaruhi upaya pemasaran.
4. Untuk membangun semangat tim.

Cara untuk menciptakan nilai bersama dalam perusahaan:
1. Libatkan seluruh karyawan dalam perusahaan.
2. Biarkan karyawan (secara per unit atau departemen) memikirkan dan membentuk nilai perusahaan.
3. Bersiaplah menerima tentangan dari karyawan.
4. Buatlah pernyataan nilai perusahaan pendek.
5. Hindari pernyataan bersayap.
6. Hindari penggunaan referensi agama dalam menyusun pernyataan nilai.
7. Ujilah pernyataan tersebut.
8. Terapkan.

Greening of Management (Manajemen Ramah Lingkungan)
= Pengakuan terhadap eratnya kaitan antara keputusan dan tindakan organisasi dengan dampaknya terhadap lingkungan alam.
Greening of management adalah penting, karena melalui bentuk manajemen demikian, perusahaan dapat membantu menyelesaikan sebagian dari masalah lingkungan global.

Shades of Green (Bayang Hijau)
 untuk menjelaskan beragam pendekatan yang dilakukan organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap lingkungan. Semakin tinggi intensitas warna hijau menunjukkan semakin tinggi sensitivitas lingkungan suatu perusahaan.

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan organisasi:
Pendekatan 1 (Hijau): Pendekatan Hukum
 Perusahaan hanya berupaya mematuhi hukum dan peraturan
 Sensitivitas terhadap lingkungan: kecil.
 Merupakan salah satu bentuk dari social obligation.

Pendekatan 2: Pendekatan Pasar
 Perusahaan menanggapi permintaan konsumen yang terkait dengan lingkungan.
 Sensitivitas dan kesadaran terhadap lingkungan: meningkat.
 Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan sosial.

Pendekatan 3: Pendekatan Pemegang Kepentingan (Stakeholder Approach)
 Perusahaan menanggapi permintaan dari beragam pemegang kepentingan.
 Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan sosial.

Pendekatan 4 (Hijau Gelap): Pendekatan Aktivis
 Perusahaan secara aktif mencari cara-cara untuk menghargai dan melestarikan bumi dan sumber daya alam yang ada.
 Menunjukkan tingkatan sensitivitas terhadap lingkungan yang paling tinggi.
 Merupakan salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial.

Tahapan perkembangan tanggung jawab sosial beserta pihak-pihak kepada siapa manajemen bertanggung jawab pada tiap tahapan:
Tahap Perkembangan Tg.Jawab Sosial Tg. Jawab Sosial Organisasi terhadap Cara
1 Pemilik dan manajemen Meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba dengan tetap mematuhi hukum dan peraturan.
2 Karyawan Memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan hak karyawan, meningkatkan keamanan pekerjaan, dst.
3 Konsumen dan pemasok Menetapkan harga yang wajar, memberikan jasa dan produk berkualitas tinggi, menjaga hubungan baik dengan pemasok, dst.
4 Masyarakat secara keseluruhan Secara aktif memperjuangkan keadilan sosial, melestarikan lingkungan, dan mendukung aktivitas sosial dan budaya.


ETIKA MANAJERIAL

Etika
= aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang membedakan antara kelakuan yang benar dan yang salah.

Pandangan mengenai etika (4):
1. Teori utilitas (utilitarian view of ethics)
 Menganggap bahwa etis tidaknya suatu keputusan ditentukan hanya berdasarkan hasil atau konsekuensinya
 Menekankan pada efisiensi dan produktivitas serta maksimalisasi profit
 Dampak: Alokasi sumber daya yang tidak tepat, terabaikannya hak sebagian pemegang kepentingan.

2. Nonutiliter:
a. Hak (rights view of ethics)
 Menekankan pada penghargaan dan perlindungan terhadap kebebasan dan hak-hak individual.
 Dampak positif: hak-hak asasi karyawan terlindungi.
 Dampak negatif: menghambat tercapainya produktivitas dan efisiensi tinggi karena iklim kerja lebih difokuskan kepada perlindungan hak individual daripada penyelesaian pekerjaan.

b. Teori keadilan (theory of justice view of ethics)
 Etika ditegakkan melalui pemberlakuan hukum secara adil dan tanpa pandang bulu dan segala hukum dan peraturan dipatuhi.
 Dampak positif: pemegang kepentingan yang lemah kedudukannya dapat terlindungi.
 Dampak negatif: mengurangi keberanian karyawan untuk mengambil risiko, membuat inovasi, dan mengurangi produktivitas.

c. Teori kontrak sosial integratif (integrative social contract theory)
 Keputusan dikatakan etis bila didasarkan pada kenyataan empiris dan kondisi normatif (yang seharusnya terjadi).
 Merupakan gabungan dari dua kontrak, yakni kontrak sosial yang bersifat umum (general social contract), yakni kontrak yang dibuat dunia bisnis dalam bentuk peraturan-peraturan untuk menjalankan usahanya, dan kontrak sosial yang bersifat spesifik, yakni kontrak yang mengikat suatu komunitas yang menentukan perilaku bagaimanakah yang dapat diterima.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis/tak etis:
- tingkat perkembangan moral
- variabel-variabel pengubah, i.e.:
 karakteristik individu
 desain struktur organisasi
 intensitas masalah etika

Tingkatan perkembangan moral:
1. Prakonvensional
Penegakan etika dilakukan berdasarkan konsekuensi pribadi yang muncul, misal dalam bentuk hukuman fisik atau balas jasa.
2. Konvensional
Etika didasarkan pada nilai moral yang timbul ketika seseorang mematuhi standar yang ditentukan dan ketika memenuhi harapan orang lain.
3. Berprinsip
Individu yang mencapai tingkatan ini secara aktif membuat definisi sendiri mengenai prinsip moral, terlepas dari otoritas kelompok atau masyarakat dimana ia menjadi anggota.

Semakin tinggi tahapan perkembangan moral seseorang, semakin kecil pengaruh eksternal mempengaruhi penilaian moral yang ia lakukan.

Ada 2 variabel kepribadian yang mempengaruhi penilaian seseorang mengenai nilai (NILAI = keyakinan mendasar mengenai mana yang benar dan mana yang salah), yakni:
1. Kekuatan ego
 Semakin kuat ego seseorang maka semakin kuat kemampuannya untuk mengikuti keyakinannya dan menolak dorongan untuk bertindak tak etis.
2. Locus of control (titik kontrol)
 Orang dengan locus of control internal meyakini bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas tindakan dan nasibnya, sehingga ia akan berpegang pada standar nilai yang ia miliki dalam berperilaku.
 Orang dengan locus of control eksternal percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya merupakan kebetulan atau keberuntungan, dan ia akan mengandalkan kekuatan dari luar dirinya guna mengatur tata nilai bagi dirinya untuk berperilaku.

Desain struktur organisasi yang dapat mendorong perilaku etis yakni desain struktur organisasi yang meminimalkan bias dan ketidakpastian serta yang dapat secara kontinyu mengingatkan manajer mengenai hal yang tergolong etis.
Desain demikian dapat terbentuk melalui adanya peraturan dan regulasi formal yang jelas, deskripsi kerja dan kode etik tertulis dalam perusahaan, teladan yang dicontohkan oleh karyawan atasan, dan sistem penilaian kinerja yang menekankan pada hasil dan cara dan tidak banyak mengaitkan balas jasa dengan kinerja.

Kultur organisasi yang mendorong perilaku etis adalah:
- Dari segi isi: Kultur organisasi yang memiliki toleransi risiko, kontrol, dan toleransi terhadap konflik yang tinggi.
- Dari segi kekuatan kultur: Kultur organisasi yang kuat.

Intensitas mengenai etika dalam memandang suatu tindakan ditentukan oleh faktor:
- Tingkat kesepakatan bahwa tindakan tersebut salah.
- Besar kemungkinan tindakan tersebut menimbulkan dampak negatif.
- Cepat tidaknya dampak negatif tersebut terasa.
- Kedekatan pelaku tindakan dengan mereka yang potensial menjadi korban dari tindakan tersebut.
- Besar dampak tindakan terhadap korban.
- Banyaknya orang yang terkena dampak negatif/Luas dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.

Standar etika tidak berlaku secara universal.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan manajer guna mengurangi/menghindari perilaku tak etis dalam organisasi:
- Memperkerjakan orang-orang yang memiliki standar etika yang tinggi.
- Menetapkan kode etik dan aturan keputusan.
- Keteladanan oleh para pimpinan.
- Memberikan definisi yang jelas dan realistis atas sasaran pekerjaan serta mekanisme penilaian kinerja.
- Memberikan pelatihan mengenai etika.
- Melakukan audit sosial yang independen.
- Menyediakan dukungan kepada karyawan yang tengah mengalami dilema etika.

teori evolusi manajemen


EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE II TUGAS KE 3

Evolusi Teori Manajemen

Manajemen Klasik :
Teori manajemen ilmiah adalah bagian ketiga dari tiga bagian dasar dari teori klasik organisasi (Hick dan Gullett, 1975). Manajemen ilmiah berbagi dengan teori administrasi dan teori birokrasi yang menekankan pada sisi logika, perintah dan hirarki dalam organisasi. Seperti halnya dalam teori administrasi, di dalam manajemen ilmiah terdapat bias perbedaan pada praktek manajemennya. Fokus manajemen ilmiah lebih mikroskopis ketimbang fokus teori administrasi. Ketika teori administrasi menjelaskan cara-cara organisasi yang harus dibangun, manajemen ilmiah menjelaskan cara-cara spesifik dari tugas organisasi yang harus dibangun guna meningkatkan efisiensi pencapaian hasilnya.

Teori Perilaku :

Perbedaan teori manajemen klasik dan ilmiah, teori organisasi klasik dan
manajemen modern dan tradisional?
Manajemen Klasik
1. pengembangan manajemen di lakukan oleh teoritis.
2. investasi terbesar adalah karyawan
3. tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. adanya skema pembagian keuntungan.
Manajemen Ilmiah
1. penerapan metode-metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-
masalah organisasi.
2. seperangkat mekanisme atau tngkat-tingkat untuk meningkatkan efisiensi kerja
organisasi.

Teori Organisasi Klasik
1. manajer mencapai koordinasi melalui komunikasi yang terkendali dengan para
karyawan.
2. merancang organisasi perlu diperhatikan empat kaidah dasar yaitu koordinasi,
prinsip skallar, prinsip fungsional, prinsip staf.
Manajemen Tradisional
1. tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
2. manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak
selalu mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.
Manajemen Modern
1. manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses tehnik secara ketat.
2. manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
3. organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus dengan situasi.
4. pendekatan motivasi yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat di butuhkan.
Inilah perbedaan-perbedaan yang dapat diuraikan dari beberapa ilmu manajemen-
manajemen yang telah dibahas diatas.

Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan ilmu manajemen):

Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.

Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Ditandai dengan perkembangan tim-tim riset Operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi, prosedur-prosedur riset operasional kemudian diformulasikan dan disebut dengan aliran Management Science.

Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
a. Perumusan maslah
b. Penyusunan suatu model matematis
c. Mendekatkan penyelesaian dari model
d. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

Evolusi Teori Manajemen :

Teori (theory) : sekelompok asumsi yang erat berkaitan dan logis, dikemukakan untuk menjelaskan hubungan antara dua fakta atau lebih yang dapat diamati serta menyediakan dasar yang mantap untuk memperkirakan peristiwa pada masa depan.
Teori dimanfaatkan untuk:
1. Memberikan fokus yang mantap untuk memahami peristiwa yang kita alami
2. Mempermudah kita berkomunikasi secara efisien,
3. Membuat dan menantang kita untuk terus belajar,
Aliran ilmu manajemen :
Pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan.
Riset Operasi (Operational research) : teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan masalah manajemen.