Jumat, 03 Desember 2010

baak.gunadarma

baak.gunadarma
http://baak.gunadarma.ac.id/

Tahukah anda mengenai BAAK online, baiklah disini saya akan menjelaskan tentang BAAK online itu apa dan fitur-fitur apa saja yang ada di dalamnya.
BAAK online adalah situs milik universitas gunadarma yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar serta administrasi akademik bagi seluruh mahasiawa Universitas Gunadarma.
Menu-menu yang terdapat di dalamnya adalah sebagai berikut :
- HOME, yaitu menu atau layar utama pada BAAK online
TENTANG BAAK : Di menu ini terdapat 3 pilihan diantaranya adalah :
1. PROFIL BAAK : Di profil BAAK ini berisi tentang bagian yang terdapat di BAAK antara lain :
a. BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra);
b. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal
c. Bagian Koordinasi Perkuliahan
i. Sub Bagian Jadwal Kuliah
ii. Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik
iii. Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen
d. Bagian Monitoring Kuliah
i. Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen
ii. Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa.
2. STRUKTUR BAAK
3. LOKASI BAAK

- FAQ : Di layanan ini terdapat pertanyaan-pertanyaan dalam BAAK
SITUS SAP : Di layanan anda akan diberikan pengertian mengenai apa itu SAP
• SAP sendiri memiliki menu layanan yaitu sebagai berikut :
1. BAAK ONLINE
2. HALAMAN UTAMA
3. DAFTAR SAP
4. SEARCH SAP
5. DAFTAR KOORDINATOR
6. BACK

- BUKU PEDOMAN : Di halaman ini anda dapat mendownlod buku pedoman penyusunan silabus, buku pedoman penyusunan SAP, buku pedoman proses belajar mengajar, dll
SITUS JURUSAN : Dihalaman ini terdapat semua jurusan, diantaranya ilmu komputer, ekonomi, teknologi industri dll.

Selain dari menu diatas BAAK online memiliki fitur-fitur lainnya seperti :
• Pelayanan di Loket BAAK 1-8 : Anda bisa lihat sendiri pelayanan ini yang terletak di sebelah kiri atas
• Perkuliahan dan Ujian : Di sini trdapat menu-menu layanan untuk mahasiawa gunadarma, diantaranya kalender akademik,daftar mata kuliah, daftar dosen pembimbing PI, dll. Anda hanya tinggal pilih salah satu sesuai keinginan anda lalu tekan go untuk masuk kehalaman itu.
• Administrasi Akademik : Di halaman ini diberitahukan bahwa semua mahasiswa universitas gunadarma apabila ingin cuti kuliah, daftar ulang, dll. Untuk masuk ke halaman yang ingin anda pilih cara nya sama dengan yang diatas.
• News : Di sini anda dapat melihat berita-berita online mengenai perkuliahan
• Jadwal Akademik : Disini berisi tentang Perkuliahan PTA 2010/2010, UAS ATA 2009/2010, Ujian Utama ATA 2009/2010 dll. Anda hanya tinggal mengklik salah stu untuk masuk kehalaman yang dituju
• Info Mahasiswa : Dengan layanan ini anda dapat mencari mahasiswa, ikuti saja petunjuknya jika anda ingin mencobanya
• Google : Anda pasti sudah tahu apa itu google, dan dibah google ini terdapat situs universitas gunadarma,
• Kontak : Apabila anda aau mahasiswa mempunyai keluhan atau data anda tidak akurat dan salah, tulis nama, email, dan pesan anda di Kontak ini.

Kelebihan yang dimiliki BAAK ini adalah
1. Mahasiswa (khususnya universitas gunadarma) dapat melihat jadwal kuliah, jadwal ujian dll
2. Apabila mahasiswa dalam masa kuliah ingin cuti kuliah, daftar ulang, atau pindah jurusan bisa dibuka dan diurus di BAAK, karna situs ini memang beda dari situs-situs yang lainnya
3. Mahasiawa dapat melihat berita-berita seputar gunadarma

Kemudian menurut saya kekurangannya hanya pada tampilannya saja yang kurang menarik.

Bahaslah mengenai pentingnya koordinisasi bagi organisasi - organisasi

Bahaslah mengenai pentingnya koordinasi bagi organisasi

Psikologi Behaviorisme

Sistem psikologi behaviorisme ini merupakan transisi dari sistem sebelumnya. Psikologi behaviorisme memaknai psikologi sebagai studi tentang perilaku dan sistem ini mendapat dukungan kuat dalam perkembangannya di abad 20 Amerika Serikat.
Dalam pandangannya, perilaku yang dapat diamati dan dikuantifikasi memiliki maknanya sendiri, bukan hanya berfungsi sebagai perwujudan peristiwa-peristiwa mental yang mendasarinya.

Gerakan ini secara formal diawali oleh seorang psikolog Amerika bernama John Broadus Watson (1878-1958) dengan makalahnya berjudul “Psychology as the Behaviorist Views It” dan dipublikasikan pada tahun 1913.
Watson mengusulkan peralihan dari pemikiran radikal yang membahas perkembangan psikologi bedasarkan kesadaran dan proses mental. Watson mendukung perilaku tampak yang dapat diamati sebagai satu-satunya subjek pembahasan yang masuk akal bagi ilmu pengetahuan psikologi.

Sistem Watson yang memfokuskan pada kemampuan adaptasi perilaku terhadap stimuli lingkungan, menawarkan ilmu psikologi yang positif dan objektif dan pada tahun 1930 behaviorisme menjadi sistem dominan dalam psikologi Amerika.

Watson sangat berhasil dalam mengawali perubahan perkembangan psikologi. Sehingga behaviorisme secara bertahap berkembang dari definisi awal watson menjadi behaviorisme yang mencakup rangakaian aktivitas manusia dan infra manusia yang luas dan dipelajari melalui beragam metodologi empiris.

Psikologi behaviorisme sebagai disiplin empiris yang mempelajari perilaku sebagai adaptasi terhadap stimuli lingkungan. Inti utama behaviorisme adalah bahwa organisme mempelajari adaptasi perilaku dan pembelajaran tersebut dikendalikan oleh prinsip-prinsip asosiasi.

Pendekatan empiris berdasarkan pengkajian asosiasi dalam psikologi behavioristik yang secara umum mengikuti pendapat para filsuf inggris dan juga konsep locke tentang kepasifan mental yang bermakna bahwa isi pikiran bergantung pada lingkungan.
Psikologi behaviorisme juga berfundamental pada refleksiologi. Meskipun penelitian tentang perolehan refleks dilakukan sebelum diterbitkannya tulisan-tulisan Watson, karena penelitian ini sebagian besar dilakukan oleh peneliti berkebangsaan rusia seperti Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936).

Tetapi kelompok ilmuwan rusia tersebut memberikan dampak besar bagi behaviorisme setelah publikasi tulisan-tulisan Watson dan berperan sebagai kekuatan untuk memperluas formulasi aslinya.

jelaskan tentang rentang manajemen

Rentang Manajemen Pengertian Rentang Manajemen

Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.

Istilah-istilah lain rentang manajemen:
1. span of control

2. Span of authority

3. Span of attention atau span of supervision

Hubungan rentang manajemen dan koordinasi:
”Semakin besar jumlah rentang, semakin sulit untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif.”
Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian rentang manajemen dapat bermacam-macam ada yang mengatakan span of control, span of authority, span of attention atau span of supervision,
Berapa sebenaranya bawahan seorang manajer agar manajer dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien. Disini belum ada ketentuan yang pasti berapa seharusnya bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Ada dua alasan mengapa penentuan rentang yang baik dan tepat. Pertama rentang manajemen memperngaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan antara rentang manajemen dengan struktur organisasi, dimana semakin sempit rentang manajemen struktur organisasi akan berbentuk “tall” sedang rentang manajemen yang melebar akan membentuk struktur organisasi “flat” yang berarti tingkatan manajemen semakin sedikit.
Untuk memilih suatu rentang manajemen, manajer harus mempertimbangkan hubungan manajer dengan bawahan dalam dua kelompok dua atau lebih, juga memeperhatikan hubungan satu dengan satu secara langsung dengan bawahan. Secara matematik V.A. Graicunas menetapkan rumus matematikan untuk menghitung jumlah hubungan yang akan dilakukan, yaitu :

R= n (2n1+ n 1)

Dimana R = Jumlah hubungan
n = Jumlah bawahan
Alasan Penentu Rentang Manajemen yang tepat
1. Retang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. Terlalu melebarnya rentang berarti manajer harus mengendalikan jumlah bawahan yang besar sehingga menyebabkan tidak efisien. Sebaliknya jika rentang terlalu sempit dapat menyebabkan manajer tidak digunakan sepenuhnya.
2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.
Semakin sempit rentang manajemen, struktur organisasi akan berbebtuk ”tall” dengan banyak tingkat pengawasan di antara manajemen puncak dan tingkat paling rendah. Sedangkan rentang manajemen yang melebar akan menghasilkan struktur yang berbentuk ”flat” yang berarti tingkat manajemen semakin sedikit dan akan mempengaruhi efektifitas manajer di semua tingkatan.

Faktor - Faktor yang mempengaruhi Rentang Manajemen
Pada dasarnya faktor-faktor pengaruh yang dipertimbangkan adalah:
1. Kesamaan fungsi-fungsi
Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
2. Kedekatan geografis
Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
Semakin sedikit pengawasan lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
4. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
5. Perencanaan yang dibutuhkan manajer.
Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
6. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas.
Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.

koordinisasi a. pendekatan yang di gunakan untuk mencapai koordinsasi yang efektf

a. pendekatan yang di gunakan untuk mencapai koordinsasi yang efektf

Didalam organisasi dibutuhkan koordinasi. Koordinasi sendiri di definisikan sebagai,

proses penyatuan tujuan-tujuan organisasi dan kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinisasi yang efektif dalam organisasi diperlukan karena tanpa adanya koordinasi maka setiap anggota dalam organisasi tidak memiliki pegangan mana yang harus diikiti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.

Pengertian Koordinasi

Koordinasi didefinisikan sebagai proses pengintegrasian ( penyatuan ) tujuan dan kegiatan perusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawan, sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.
Pedoman Koordinasi

1. Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.

2. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.

3. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.

4. Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.

Prinsip rentang manajemen berkaitan erat dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh manajer atau atasan. Antara rentang manajemen dan koordinasi saling berhubungan erat. Ada anggapan bahwa semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan bawahan secara efektif.

Terdapat 3 (tiga) macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi seperti diungkapkan oleh James D. Thompson (Handoko, 2003:196), yaitu:
1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence)
bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece)di mana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja.
3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)
merupakan hubungan member dan menerima antar satuan organisasi.

II.4 Pendekatan – pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif

Komunikasi adalah kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi. Semakin besar ketidakpastian tugas yang dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Pada dasarnya koordinasi merupakan pemrosesan informasi. Terdapat tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang efektif, yaitu:

1. Teknik-Teknik Manajemen Dasar

Untuk mencapai koordinasi yang efektif kita dapat menggunakan mekanisme teknik-teknik manajemen dasar : hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan-aturan dan prosedur-prosedur. Organisasi relatif tidak memerlukan peralatan koordinasi lebih dari teknik-teknik tersebut.
Mekanisme teknik manajemen dasar
ü Hirarki manajerial.
Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenag formal, hubungan tanggung jawab dan akuntanbilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat.
ü Aturan dan prosedur.
Adalah keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.
ü Rencana dan penetapan tujuan.
Pengembangannya dapat digunakan untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama. Ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak mampu lagi memproses seluruh informasi yang dibutuhkan untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan satuan-satuan oraganisasi.

1. Meningakatkan koordinasi potensial

Meningkatkan koordinasi potensial menjadi diperlukan bila bermacam-macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat di tingkatkan melalui dua cara, yaitu :

1. Sistem informasi vertikal.

Adalah peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi dapat terjadi di dalam atau di luar rantai perintah. Sistem informasi manajemen telah dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan operasi-operasi internasional untuk meningkatkan informasi yang tersedia bagi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.

1. Hubungan-hubungan lateral (harizontal).

Melalui pemotongan rantai perintah, hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi yang dibutuhkan ada.
Beberapa hubungan lateral, yaitu:
ü Kontak langsung antara individu-individu yang dapat meningkatakan efektivitas dan efisiensi kerja.
ü Peranan penghubung, yang menangani komunikasi antar departemen sahingga mengurangi panjangnya saluran komunikasi.
ü Panitnya dan satuan tugas. Panitnya biasanya diorganisasi secara formal dengan pertemuan yang dijadwalkan teratur. Satuan tugas dibentuk bila dibutuhkan untuk masalah-masalah khusus.
ü Pengintegrasian peranan-peranan, yang dilakukan oleh misal manajer produk atau proyek, perlu diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek khusus memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
ü Peranan penghubung manajerial, yang mempunyai kekuasaan menyetujui perumusan anggaran oleh satuan-satuan yang diintegrasikan dan implementasinya. Ini diperlukan bila posisi pengintegrasian yang dijelaskan pada d di atas tidak secara efektif mengoordinasikan tugas tertentu.
ü Organisasi matriks, suatu mekanisme yang sangat baik bagi penanganan dan penyelesaian proyek-proyek yang kompleks.

1. Metoda Pengurangan Kebutuhan akan Koordinasi

Dalam beberapa situasi adalah tidak efisien untuk mengembangkan cara pengkoordinasian tambahan. Ini dapat dilakukan dengan penyediaan tambahan smber daya-sumber daya untuk satuan-satuan organisasi atau penglompokan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.

1. Penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan.

Sumber daya-sumber daya tambahan memberikan kelonggaran bagi satuan-satuan kerja. Penambahan tenaga kerja, bahan baku atau waktu, tugas diperingan dan masalah-masalah yang timbul berkurang.

1. Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri.

Teknik ini mengurangi kebutuhan koordinasi dengan mengubah karakter satuan-satuan organisasi. Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi suatu tanggung jawab penuh salah satu organisasi operasi (perusahaan).

b. jelaskan tentang rentang manajemen

Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian rentang manajemen dapat bermacam-macam ada yang mengatakan span of control, span of authority, span of attention atau span of supervition.
Berapa sebenarnya bawahan seorang manajer agar manajer dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien. Disini belum ada ketentuan yang pasti berapa seharusnya bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Ada dua alasan mengapa penentuan rentang yang baik dan tepat. Pertama rentang manejemen mempengaruhi penggunaan efisiensi dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dan bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan antara rentang manajemen dengan struktur organisasi, dimana semakin sempit tentang manajemen struktur organisasi akan berbentuk “tall” sedang rentang manajemen yang melebar akan membentuk struktur organisasi “flat” yang berarti tingaktan manajemen semakin sedikit.

Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi.
Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai T. Hani Handoko membagi wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal ( pandangan klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal merupakan wewenang pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. Berdasarkan teori penerimaan ( acceptance theory of authority ) wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada penerima ( reciver ).
Chester Bamard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
1. Memahami kominikasi tersebut
2. Tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3. tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
4. mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan adannya.
1. Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.
b. Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada pimpinan.
Menurut sumbernya wewenang dibagi menjadi :
1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka, perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima bila tidak melakukan perintah,
3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
4. Kekuasaan pengendalian informasi ( control of information power ) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
6. Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
2. Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab ( responsibility yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil.
3. Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang lain untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi yang lebih baik.
c. Bahaslah mengenai pentingnya koordinisasi bagi organisasi - organisasi

Psikologi Behaviorisme
Sistem psikologi behaviorisme ini merupakan transisi dari sistem sebelumnya. Psikologi behaviorisme memaknai psikologi sebagai studi tentang perilaku dan sistem ini mendapat dukungan kuat dalam perkembangannya di abad 20 Amerika Serikat.
Dalam pandangannya, perilaku yang dapat diamati dan dikuantifikasi memiliki maknanya sendiri, bukan hanya berfungsi sebagai perwujudan peristiwa-peristiwa mental yang mendasarinya.
Gerakan ini secara formal diawali oleh seorang psikolog Amerika bernama John Broadus Watson (1878-1958) dengan makalahnya berjudul “Psychology as the Behaviorist Views It” dan dipublikasikan pada tahun 1913.
Watson mengusulkan peralihan dari pemikiran radikal yang membahas perkembangan psikologi bedasarkan kesadaran dan proses mental. Watson mendukung perilaku tampak yang dapat diamati sebagai satu-satunya subjek pembahasan yang masuk akal bagi ilmu pengetahuan psikologi.
Sistem Watson yang memfokuskan pada kemampuan adaptasi perilaku terhadap stimuli lingkungan, menawarkan ilmu psikologi yang positif dan objektif dan pada tahun 1930 behaviorisme menjadi sistem dominan dalam psikologi Amerika.
Watson sangat berhasil dalam mengawali perubahan perkembangan psikologi. Sehingga behaviorisme secara bertahap berkembang dari definisi awal watson menjadi behaviorisme yang mencakup rangakaian aktivitas manusia dan infra manusia yang luas dan dipelajari melalui beragam metodologi empiris.
Psikologi behaviorisme sebagai disiplin empiris yang mempelajari perilaku sebagai adaptasi terhadap stimuli lingkungan. Inti utama behaviorisme adalah bahwa organisme mempelajari adaptasi perilaku dan pembelajaran tersebut dikendalikan oleh prinsip-prinsip asosiasi.
Pendekatan empiris berdasarkan pengkajian asosiasi dalam psikologi behavioristik yang secara umum mengikuti pendapat para filsuf inggris dan juga konsep locke tentang kepasifan mental yang bermakna bahwa isi pikiran bergantung pada lingkungan.
Psikologi behaviorisme juga berfundamental pada refleksiologi. Meskipun penelitian tentang perolehan refleks dilakukan sebelum diterbitkannya tulisan-tulisan Watson, karena penelitian ini sebagian besar dilakukan oleh peneliti berkebangsaan rusia seperti Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936).
Tetapi kelompok ilmuwan rusia tersebut memberikan dampak besar bagi behaviorisme setelah publikasi tulisan-tulisan Watson dan berperan sebagai kekuatan untuk memperluas formulasi aslinya.

bahas mengenai bentuk organisasi & dapertamentalisasi, dengan memberikan contonya.

PENGORGANISASIAN DAN DEPARTEMENTALISASI

Organisasi berasal dari bahasa Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

* Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama [2].

* James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama [3].

* Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih[4].

* Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. [5].

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.[1] Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.[1] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).

a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
b. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
c. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut. Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

Teori-Teori Organisasi Dalam kehidupan nyata orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama , yang dilakukan adalah kegiatan menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional atau biasa disebut dengan istilah Organisasi. Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha , instansi pemerintah , lembaga pendidikan , militer , kelompok masyarakat atau suatu perkumpulan olahraga. Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional , seperti organisasi perusahaan , rumah sakit , perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.

STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian Sturktur Organisasi Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja , standarlisasi ,koordinasi , sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja.

Faktor-Faktor Perancangan Struktur Organisasi faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1. strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan.
2. teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3. anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4. ukuran organisasi. besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.


2. dapertamentalisas

Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.
Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan departementalization atau departementalisasi.

Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :

1. Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.

2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.

3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

PENGORGANISASIAN DAN DEPARTEMENTALISASI

BAB I PENGORGANISASIAN

1.1 Pengertian Pengorganisasian Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertain , istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.

b. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.

c. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut. Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

1.2 Teori-Teori Organisasi Dalam kehidupan nyata orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama , yang dilakukan adalah kegiatan menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional atau biasa disebut dengan istilah Organisasi. Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha , instansi pemerintah , lembaga pendidikan , militer , kelompok masyarakat atau suatu perkumpulan olahraga. Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional , seperti organisasi perusahaan , rumah sakit , perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.

BAB II STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Pengertian Sturktur Organisasi Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja , standarlisasi ,koordinasi , sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja.

2.2 Faktor-Faktor Perancangan Struktur Organisasi faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1. strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan.
2. teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3. anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4. ukuran organisasi. besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.

BAB III DEPARTEMENTALISASI



3.1 Pengertian Departementalisasi Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut : 1. Fungsi 2. Produk atau jasa 3. Wilayah 4. Langganan 5. Proses atau peralatan 6. Waktu 7. Pelayanan 8. Alpa – numeral 9. Proyek atau matriks

3.2 Departementalisasi Fungsional Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.

3.3 Departementalisasi Divisional Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.

3.4 Organisasi Proyek dan Matriks
Bentuk organisasi proyek dan matriks adalah tipe departementalisasi campuran (hybrid design). Kedua struktur organisasi ini tersusun dari satu atau lebih tipe-tipe departementalisasi lainnya. Struktur proyek dalam matriks bermaksud untuk mengkombinasikan kebaikan-kebaikan kedua tipe design fungsional dan divisional dengan menghindari kekurangan-kekurangan.

Rabu, 01 Desember 2010

LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan hidup


Pengertian dari lingkungan hidup itu adalah sangat sederhana sekali, sebab karena lingkungan hidup itu dapat diartikan sebagai kekayaan yang diciptakan untuk manusia. Dan sebaigaimana mungkin manusia tersebut harus bisa menjaganya untuk dapat memperoleh kelangsungan hidup manusia kelak nanti.

Lingkungan hidup dibagi menjadi dua pengertian yaitu lingkungn hidup local dan non local, yang dapat diartikan sebagai lingkungan hidup local adalah jenis lingkungan hidup lingkup kepribadian. Yaitu masuk dalam kategori dapat dibilang lingkup kecil. Sebagai contoh adalah keluarga dan sekitarnya. Dan pengertian dari lingkungan yang non local adalah jenis lingkungan hidup yang semua orang diwajibkan untuk menjaga dan meletarikannya demi terciptanya lingkungaan hidup yang indah untuk keturunan di masa depan. Sebagai contoh adalah hutan belantara dan hutan kota. Sebab pada dasarnya hutan itu adalah sebagai sumber oksigen di bumi ini, untuk menjaga lapisan ozon dibumi kita ini tidak hancur.

Contoh-contoh hal yang dapat merusak lingkungan hidup tersebut adalah penebangan hutan secara tidak teratur atau “ illegal logging”,efek dari rumah yang banyak menggunakan bahan dari kaca, karena itu dapat merusak lapisan ozon di bumi kita, contohnya : gudung gedung pencakar langit. Dan untuk itu kita sebagai manusia juga harus dan wajib menjaga dan melestarikan kekeyaan lingkungan hidup kita.

Sebenarnya banyak cara untuk dapat memperbaiki lingkungan hidup kita yang semakin hari semakin rusak ini, dengan cara yaitu menebang pohon dan tanam kembali maksudnya pohon yang di tebang harus sesuai umur pohon tersebut dan mendapat izin dari dinas kehutanan, setelah itu pohon dapat ditanamkan bibitnya kembali. Cara yang berikutnya adalah kurangi tingkat polusi yang ada di kota kota besar seperti Jakarta, dengan cara dibuat hari bebas kendaraan, agar dapat mengurangi polusi kendaraan yang ada di perkotaan. Supaya terciptanya kondisi udara yang segar dan alami.

Demikianlah resensi lingkungan hidup dari saya

Selasa, 30 November 2010

bentuk pengorganisasian dan departementalisasi

pengorganisasian
Macam/Jenis Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi / Departementalisasi Perusahaan Bisnis
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.
Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan departementalization atau departementalisasi.
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :
1. Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.
2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

Contoh Bagan Organisasi
Recommend a new diagram software similar to Visio, Support flowcharts , organizational charts , business charts , business forms , floor plans , directional map and network diagrams . Merekomendasikan perangkat lunak diagram baru yang mirip dengan Visio, Dukungan diagram alur , bagan organisasi , grafik bisnis , formulir bisnis , rencana lantai , arah peta dan diagram jaringan . Easy-to-use drawing tools, many pre-drawn flowchart templates, more than 5000 symbols and examples, create flowcharts and business diagrams with minimum time loss. Mudah-ke-menggunakan alat gambar, flowchart pra-ditarik banyak template, lebih dari 5000 simbol dan contoh, membuat diagram alur dan diagram bisnis dengan kerugian waktu minimum.
Seeking a solution for maximizing the efficiencies throughout the organizational structure? How to make an organizational chart ? How indeed does one go about it, without seeing and example of organizational charts ? Mencari solusi untuk memaksimalkan efisiensi seluruh struktur organisasi? Cara membuat bagan organisasi? Bagaimana memang melakukan satu pergi tentang itu, tanpa melihat dan contoh bagan organisasi? Not likely unless one has a good example of an organization chart . Tidak mungkin kecuali salah satu memiliki contoh yang baik dari sebuah struktur organisasi.
With Edraw Organizational Chart , you can create clear and comprehensive organizational charts with no prior experience. Dengan Edraw Struktur Organisasi , Anda dapat membuat bagan organisasi yang komprehensif dan jelas tanpa pengalaman sebelumnya. As you can see by studying the examples of organizational chart below, these types of charts are the ideal way to illustrate the inner structure and hierarchy of a business or any other type of organization. Seperti yang Anda lihat dengan mempelajari contoh bagan organisasi di bawah ini, jenis grafik adalah cara ideal untuk menggambarkan struktur batin dan hirarki bisnis atau jenis organisasi.

S.W.O.T sebuah perusahaan

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Persaingan didunia bisnis saat ini semakin meningkat dengan ketat, barang dan jasa yang ada di pasaran bisa memiliki keseragaman antara produk yang satu dengan produk yang lain. Hal ini dapat terjadi karena suatu produk yang sukses di pasar akan segera diikuti oleh para pesaing dengan menghasilkan produk yang sejenis dengan produk yang sukses tersebut, maka perlu adanya peningkatan didalam strategi pemasaran perusahaan agar tetap eksis di pasaran.


Banyaknya keseragaman pada produk-produk yang terdapat di pasar, membuat para konsumen dihadapkan pada banyaknya pilihan terhadap produk yang diinginkan. Informasi yang konsumen dapatkan tentang penjelasan produk dalam kemasan tersebut tidak begitu membantu konsumen dalam menentukan keputusan dalam pembelian produk.
Karena banyaknya keseragaman produk dipasaran, konsumen cenderung lebih memilih produk yang lainnya. Produk yang memiliki perbedaan akan lebih menarik perhatian konsumen dan dapat membantu konsumen untuk mengambil keputusan pembelian produk dibandingkan dengan produk yang banyak beredar dipasaran untuk fungsi yang sama. Perbedaan produk yang berhasil dicapai oleh suatu perusahaan harus disertai dengan kualitas produk yang baik, karena produk yang berbeda dipasaran apabila tidak dibarengi dengan kualitas yang baik maka tidak akan dinikmati oleh konsumen.
Permasalahan manajemen dalam perusahaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Pemasaran yang dilakukan dengan strategi yang baik akan dapat menempatkan produk pada posisi yang tepat dan menguasai pasar. Pemasaran adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mengarahkan usahanya guna memuaskan konsumen dengan memperoleh keuntungan. Dan ini merupakan pemikiran baru dalam bisnis dan menggantikan cara berfikir yang mengarah pada produk.
Konsep pemasaran merupakan suatu strategi bahwa perusahaan akan mengubah cara-cara yang biasa dipakai dengan berorientasi pada pasar dan berusaha untuk menghasilkan apa yang diinginkan konsumen, perusahaan juga harus ingat pelayanan terhadap konsumen harus diperhatikan.
CV. Pusat pengolahan kelapa terpadu merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang kecantikan, kesehatan, kerajinan, dll. Dalam proses pembuatan produksinya perusahaan menggunakan bahan baku kelapa. Perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu mengutamakan citra perusahaan yang baik, berusaha menjadi perusahaan yang terkemuka dibidangnya. Penguasaan dalam pembuatan produk terus dipacu demi pertumbuhan dan pengembangan usahanya, perusahaan juga selalu memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan.
Karena produk CV. Pusat pengolahan kelapa terpadu masih baru di pasaran dan belum adanya strategi pemasaran yang tepat sehingga menyebabkan tingkat penjualan yang belum maksimal serta ketatnya persaingan-persaingan di industri dengan perusahaan-perusahaan lainnya, sehingga menuntut pihak perusahaan untuk dapat menentukan serta merencanakan strategi pemasaran yang baik bagi perusahaan.
Perusahaan juga harus dapat menyusun strategi-strategi pemasaran sebaik mungkin dengan cara memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada disamping itu perusahaan harus dapat juga mengantisipasi gerakan pesaing dan ancaman.
Penetapan strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap naik turunnya hasil penjualan perusahaan. Untuk dapat mencapai apa yang diinginkan oleh pihak perusahaan, perlu di perhatikan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Mengingat kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam kelangsungan kegiatan usahanya maka dengan latar belakang masalah diatas, penulis mengambil judul :
“ Penggunaan analisis SWOT dan analisis AHP untuk menentukan strategi pemasaran perusahaan”

tanggung jawab sosial manajer

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

1. Pandangan Klasik: Tanggung jawab sosial perusahaan hanyalah untuk memaksimalkan keuntungan.
Tokoh: Milton Friedman
 Tanggung jawab utama manajer adalah untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan pemegang saham selaku pemilik perusahaan.
 Melakukan perbuatan sosial hanya akan menambah biaya untuk menjalankan bisnis.
 Biaya tersebut harus ditransfer kepada:
- konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi, atau
- pemegang saham dalam bentuk deviden yang lebih rendah.
 Perusahaan dapat mengemban tanggung jawab sosial sepanjang masih dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk pemegang saham.

2. Pandangan Sosioekonomi: Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dalam bentuk mencetak laba (sebagai sebuah institusi ekonomi) tetapi juga melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (sebagai institusi sosial).

Which “masyarakat”?
 masyarakat yang telah mendukung produk/jasa perusahaan melalui hukum dan peraturan (= pemerintah).
 masyarakat yang telah mendukung dengan membeli produk/jasa perusahaan (= konsumen).

Argumen-argumen yang mendukung tanggung jawab sosial:
- Memenuhi ekspektasi publik
- Untuk mengamankan laba jangka panjang
- Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban etis.
- Untuk menciptakan kesan publik yang baik.
- Untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang pelik.
- Untuk mengurangi jumlah peraturan pemerintah yang perlu diberlakukan.
- Untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang dimiliki perusahaan.
- Untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang.
- Karena perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat dan program-program sosial.
- Untuk mengatasi masalah sosial sebelum masalah tersebut menjadi terlalu sulit dan mahal untuk diselesaikan.

Argumen-argumen yang menentang tanggung jawab sosial:
- Karena merupakan pelanggaran terhadap tujuan berupa maksimalisasi profit.
- Karena merupakan dilusi terhadap tujuan utama perusahaan yakni produktivitas ekonomis.
- Mahal.
- Kekuasaan yang dimiliki perusahaan akan terlalu besar jika perusahaan juga berusaha mencapai tujuan sosial.
- Kurangnya keahlian untuk mengatasi masalah sosial.
- Kurangnya akuntabilitas yang dimiliki perusahaan terhadap tindakan sosial.

Tingkatan Keterlibatan Sosial


Kewajiban Sosial (Social Obligation)
= kewajiban perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab ekonomi dan hukum.
 Perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan sosial jika tujuan sosial tersebut membantu tercapainya tujuan ekonomi.
 Sesuai dengan pandangan klasik mengenai tanggung jawab sosial.

Kepekaan Sosial (Social Responsiveness)
= Kapasitas suatu perusahaan dalam beradaptasi dengan kondisi masyarakat yang berubah.
 Perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan sosial yang sesuai dengan norma sosial yang berlaku.

Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
= Kewajiban perusahaan yang melampaui kewajiban yang ditetapkan oleh hukum dan ekonomi guna mencapai tujuan jangka panjang yang baik/berguna untuk masyarakat.
 Perusahaan bertindak sebagai agen moral yang yang melakukan tindakan sosial bukan karena tindakan tersebut sesuai dengan peraturan/hukum atau karena sesuai dengan tujuan ekonomi melainkan karena tindakan sosial tersebut adalah hal yang benar/etis untuk dilakukan.

Hubungan antara tanggung jawab sosial dengan performa keuangan:
- Berdasarkan hasil penelitian:
1. Dampak implementasi tanggung jawab sosial terhadap performa keuangan perusahaan baru dapat dirasakan dalam jangka panjang. Asosiasi yang terbentuk dalam jangka pendek tidak dianggap valid.
2. Hubungan yang positif antara tanggung jawab sosial dengan performa keuangan bukan berarti implementasi tanggung jawab sosial menyebabkan performa keuangan meningkat, karena bisa jadi performa keuangan yang meningkatlah yang menyebabkan perusahaan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial.
3. Jika kelemahan-kelemahan pada studi empiris diperbaiki, akan terlihat bahwa tanggung jawab sosial memiliki dampak yang netral terhadap kinerja keuangan perusahaan.
- Pada reksa dana yang menerapkan social screening (penggunaan kriteria sosial dalam menentukan pilihan investasi): Kinerja reksa dana tersebut mengungguli rata-rata pasar pada lima tahun terakhir.

Values-based Management
= pendekatan manajemen dimana hal yang dilakukan manajer adalah menetapkan nilai-nilai bersama (shared values) untuk kemudian disosialisasikan dan diterapkan ke seluruh level organisasi.

Nilai bersama akan mempengaruhi keputusan dan tindakan karyawan dalam bekerja, termasuk dalam hal pelaksanaan tanggung jawab maupun kepekaan sosial, karena nilai bersama merupakan salah satu faktor pembentuk kultur organisasi dan mempengaruhi bagaimana sebuah organisasi bekerja dan bagaimana perilaku karyawan.

Tujuan/manfaat dari nilai bersama:
1. Sebagai petunjuk bagi manajer dalam membuat keputusan dan tindakan.
2. Untuk membentuk perilaku karyawan dan mengkomunikasikan apa yang diharapkan organisasi dari karyawannya.
3. Untuk mempengaruhi upaya pemasaran.
4. Untuk membangun semangat tim.

Cara untuk menciptakan nilai bersama dalam perusahaan:
1. Libatkan seluruh karyawan dalam perusahaan.
2. Biarkan karyawan (secara per unit atau departemen) memikirkan dan membentuk nilai perusahaan.
3. Bersiaplah menerima tentangan dari karyawan.
4. Buatlah pernyataan nilai perusahaan pendek.
5. Hindari pernyataan bersayap.
6. Hindari penggunaan referensi agama dalam menyusun pernyataan nilai.
7. Ujilah pernyataan tersebut.
8. Terapkan.

Greening of Management (Manajemen Ramah Lingkungan)
= Pengakuan terhadap eratnya kaitan antara keputusan dan tindakan organisasi dengan dampaknya terhadap lingkungan alam.
Greening of management adalah penting, karena melalui bentuk manajemen demikian, perusahaan dapat membantu menyelesaikan sebagian dari masalah lingkungan global.

Shades of Green (Bayang Hijau)
 untuk menjelaskan beragam pendekatan yang dilakukan organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap lingkungan. Semakin tinggi intensitas warna hijau menunjukkan semakin tinggi sensitivitas lingkungan suatu perusahaan.

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan organisasi:
Pendekatan 1 (Hijau): Pendekatan Hukum
 Perusahaan hanya berupaya mematuhi hukum dan peraturan
 Sensitivitas terhadap lingkungan: kecil.
 Merupakan salah satu bentuk dari social obligation.

Pendekatan 2: Pendekatan Pasar
 Perusahaan menanggapi permintaan konsumen yang terkait dengan lingkungan.
 Sensitivitas dan kesadaran terhadap lingkungan: meningkat.
 Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan sosial.

Pendekatan 3: Pendekatan Pemegang Kepentingan (Stakeholder Approach)
 Perusahaan menanggapi permintaan dari beragam pemegang kepentingan.
 Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan sosial.

Pendekatan 4 (Hijau Gelap): Pendekatan Aktivis
 Perusahaan secara aktif mencari cara-cara untuk menghargai dan melestarikan bumi dan sumber daya alam yang ada.
 Menunjukkan tingkatan sensitivitas terhadap lingkungan yang paling tinggi.
 Merupakan salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial.

Tahapan perkembangan tanggung jawab sosial beserta pihak-pihak kepada siapa manajemen bertanggung jawab pada tiap tahapan:
Tahap Perkembangan Tg.Jawab Sosial Tg. Jawab Sosial Organisasi terhadap Cara
1 Pemilik dan manajemen Meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba dengan tetap mematuhi hukum dan peraturan.
2 Karyawan Memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan hak karyawan, meningkatkan keamanan pekerjaan, dst.
3 Konsumen dan pemasok Menetapkan harga yang wajar, memberikan jasa dan produk berkualitas tinggi, menjaga hubungan baik dengan pemasok, dst.
4 Masyarakat secara keseluruhan Secara aktif memperjuangkan keadilan sosial, melestarikan lingkungan, dan mendukung aktivitas sosial dan budaya.


ETIKA MANAJERIAL

Etika
= aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang membedakan antara kelakuan yang benar dan yang salah.

Pandangan mengenai etika (4):
1. Teori utilitas (utilitarian view of ethics)
 Menganggap bahwa etis tidaknya suatu keputusan ditentukan hanya berdasarkan hasil atau konsekuensinya
 Menekankan pada efisiensi dan produktivitas serta maksimalisasi profit
 Dampak: Alokasi sumber daya yang tidak tepat, terabaikannya hak sebagian pemegang kepentingan.

2. Nonutiliter:
a. Hak (rights view of ethics)
 Menekankan pada penghargaan dan perlindungan terhadap kebebasan dan hak-hak individual.
 Dampak positif: hak-hak asasi karyawan terlindungi.
 Dampak negatif: menghambat tercapainya produktivitas dan efisiensi tinggi karena iklim kerja lebih difokuskan kepada perlindungan hak individual daripada penyelesaian pekerjaan.

b. Teori keadilan (theory of justice view of ethics)
 Etika ditegakkan melalui pemberlakuan hukum secara adil dan tanpa pandang bulu dan segala hukum dan peraturan dipatuhi.
 Dampak positif: pemegang kepentingan yang lemah kedudukannya dapat terlindungi.
 Dampak negatif: mengurangi keberanian karyawan untuk mengambil risiko, membuat inovasi, dan mengurangi produktivitas.

c. Teori kontrak sosial integratif (integrative social contract theory)
 Keputusan dikatakan etis bila didasarkan pada kenyataan empiris dan kondisi normatif (yang seharusnya terjadi).
 Merupakan gabungan dari dua kontrak, yakni kontrak sosial yang bersifat umum (general social contract), yakni kontrak yang dibuat dunia bisnis dalam bentuk peraturan-peraturan untuk menjalankan usahanya, dan kontrak sosial yang bersifat spesifik, yakni kontrak yang mengikat suatu komunitas yang menentukan perilaku bagaimanakah yang dapat diterima.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis/tak etis:
- tingkat perkembangan moral
- variabel-variabel pengubah, i.e.:
 karakteristik individu
 desain struktur organisasi
 intensitas masalah etika

Tingkatan perkembangan moral:
1. Prakonvensional
Penegakan etika dilakukan berdasarkan konsekuensi pribadi yang muncul, misal dalam bentuk hukuman fisik atau balas jasa.
2. Konvensional
Etika didasarkan pada nilai moral yang timbul ketika seseorang mematuhi standar yang ditentukan dan ketika memenuhi harapan orang lain.
3. Berprinsip
Individu yang mencapai tingkatan ini secara aktif membuat definisi sendiri mengenai prinsip moral, terlepas dari otoritas kelompok atau masyarakat dimana ia menjadi anggota.

Semakin tinggi tahapan perkembangan moral seseorang, semakin kecil pengaruh eksternal mempengaruhi penilaian moral yang ia lakukan.

Ada 2 variabel kepribadian yang mempengaruhi penilaian seseorang mengenai nilai (NILAI = keyakinan mendasar mengenai mana yang benar dan mana yang salah), yakni:
1. Kekuatan ego
 Semakin kuat ego seseorang maka semakin kuat kemampuannya untuk mengikuti keyakinannya dan menolak dorongan untuk bertindak tak etis.
2. Locus of control (titik kontrol)
 Orang dengan locus of control internal meyakini bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas tindakan dan nasibnya, sehingga ia akan berpegang pada standar nilai yang ia miliki dalam berperilaku.
 Orang dengan locus of control eksternal percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya merupakan kebetulan atau keberuntungan, dan ia akan mengandalkan kekuatan dari luar dirinya guna mengatur tata nilai bagi dirinya untuk berperilaku.

Desain struktur organisasi yang dapat mendorong perilaku etis yakni desain struktur organisasi yang meminimalkan bias dan ketidakpastian serta yang dapat secara kontinyu mengingatkan manajer mengenai hal yang tergolong etis.
Desain demikian dapat terbentuk melalui adanya peraturan dan regulasi formal yang jelas, deskripsi kerja dan kode etik tertulis dalam perusahaan, teladan yang dicontohkan oleh karyawan atasan, dan sistem penilaian kinerja yang menekankan pada hasil dan cara dan tidak banyak mengaitkan balas jasa dengan kinerja.

Kultur organisasi yang mendorong perilaku etis adalah:
- Dari segi isi: Kultur organisasi yang memiliki toleransi risiko, kontrol, dan toleransi terhadap konflik yang tinggi.
- Dari segi kekuatan kultur: Kultur organisasi yang kuat.

Intensitas mengenai etika dalam memandang suatu tindakan ditentukan oleh faktor:
- Tingkat kesepakatan bahwa tindakan tersebut salah.
- Besar kemungkinan tindakan tersebut menimbulkan dampak negatif.
- Cepat tidaknya dampak negatif tersebut terasa.
- Kedekatan pelaku tindakan dengan mereka yang potensial menjadi korban dari tindakan tersebut.
- Besar dampak tindakan terhadap korban.
- Banyaknya orang yang terkena dampak negatif/Luas dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.

Standar etika tidak berlaku secara universal.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan manajer guna mengurangi/menghindari perilaku tak etis dalam organisasi:
- Memperkerjakan orang-orang yang memiliki standar etika yang tinggi.
- Menetapkan kode etik dan aturan keputusan.
- Keteladanan oleh para pimpinan.
- Memberikan definisi yang jelas dan realistis atas sasaran pekerjaan serta mekanisme penilaian kinerja.
- Memberikan pelatihan mengenai etika.
- Melakukan audit sosial yang independen.
- Menyediakan dukungan kepada karyawan yang tengah mengalami dilema etika.

teori evolusi manajemen


EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE II TUGAS KE 3

Evolusi Teori Manajemen

Manajemen Klasik :
Teori manajemen ilmiah adalah bagian ketiga dari tiga bagian dasar dari teori klasik organisasi (Hick dan Gullett, 1975). Manajemen ilmiah berbagi dengan teori administrasi dan teori birokrasi yang menekankan pada sisi logika, perintah dan hirarki dalam organisasi. Seperti halnya dalam teori administrasi, di dalam manajemen ilmiah terdapat bias perbedaan pada praktek manajemennya. Fokus manajemen ilmiah lebih mikroskopis ketimbang fokus teori administrasi. Ketika teori administrasi menjelaskan cara-cara organisasi yang harus dibangun, manajemen ilmiah menjelaskan cara-cara spesifik dari tugas organisasi yang harus dibangun guna meningkatkan efisiensi pencapaian hasilnya.

Teori Perilaku :

Perbedaan teori manajemen klasik dan ilmiah, teori organisasi klasik dan
manajemen modern dan tradisional?
Manajemen Klasik
1. pengembangan manajemen di lakukan oleh teoritis.
2. investasi terbesar adalah karyawan
3. tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. adanya skema pembagian keuntungan.
Manajemen Ilmiah
1. penerapan metode-metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-
masalah organisasi.
2. seperangkat mekanisme atau tngkat-tingkat untuk meningkatkan efisiensi kerja
organisasi.

Teori Organisasi Klasik
1. manajer mencapai koordinasi melalui komunikasi yang terkendali dengan para
karyawan.
2. merancang organisasi perlu diperhatikan empat kaidah dasar yaitu koordinasi,
prinsip skallar, prinsip fungsional, prinsip staf.
Manajemen Tradisional
1. tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
2. manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak
selalu mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.
Manajemen Modern
1. manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses tehnik secara ketat.
2. manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
3. organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus dengan situasi.
4. pendekatan motivasi yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat di butuhkan.
Inilah perbedaan-perbedaan yang dapat diuraikan dari beberapa ilmu manajemen-
manajemen yang telah dibahas diatas.

Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan ilmu manajemen):

Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.

Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Ditandai dengan perkembangan tim-tim riset Operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi, prosedur-prosedur riset operasional kemudian diformulasikan dan disebut dengan aliran Management Science.

Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
a. Perumusan maslah
b. Penyusunan suatu model matematis
c. Mendekatkan penyelesaian dari model
d. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

Evolusi Teori Manajemen :

Teori (theory) : sekelompok asumsi yang erat berkaitan dan logis, dikemukakan untuk menjelaskan hubungan antara dua fakta atau lebih yang dapat diamati serta menyediakan dasar yang mantap untuk memperkirakan peristiwa pada masa depan.
Teori dimanfaatkan untuk:
1. Memberikan fokus yang mantap untuk memahami peristiwa yang kita alami
2. Mempermudah kita berkomunikasi secara efisien,
3. Membuat dan menantang kita untuk terus belajar,
Aliran ilmu manajemen :
Pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan.
Riset Operasi (Operational research) : teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan masalah manajemen.